Dan 28 Oktober 1928 itu jadilah Sumpah Pemuda. Para pemuda bersorak menyatukan pandangan. Satu arah, untuk Indonesia yang memiliki identitas dan karakter. Sumpah itu terjadi di pulau Jawa. Tapi gaungnya menggema ke seluruh pelosok. Seluruh sudut negeri ini.
Nah ini adalah refleksi saya untuk hari bersejarah itu. Saya memulainya dari seorang kawan, wartawan foto di Harian Fajar. Namanya Tawakkal, biasa dipanggil Gea, atau TWK. Orangnya ramah, keras, mungkin juga suka emosian.