Warnanya tak lagi mencolok mata dan keadaanya seperti seorang tua yang pesakitan. Sendiri dan terkulai, renta dan mulai hancur. Ini adalah hari ke empat si Tambun menampakkan kecantikannya. Dia hanya butuh tiga hari menyapa dengan ramah, lalu mati begitu saja.
Selasa, Juni 29, 2010
Atas Nama Sawit, Berkatalah Tidak
Alam memberikan ribuan hektare berkah tanah yang subur untuk warga Kwantan Sengingi di Provinsi Riau. Dengan berkah itu mereka hidup damai dan rukun. Tapi bertahun-tahun kemudian sawit datang lalu menebar harapan. Dan semua sirna.
Senin, Juni 14, 2010
Sabuk Hijau yang Terlupakan
Pangandaran memoles dirinya menuju modernitas untuk kepentingan wisatawan. Jejak alam, kehidupan nelayan, menjadi cerita menyedihkan.
Langganan:
Postingan (Atom)